Pada umumnya yang sangat berpengaruh terhadap resiko seseorang terjangkit penyakit jantung adalah faktor Genetik. Ana tidak perlu kawatir, penyakit jantung sebagian besar dapat diobati. Mungkin kita pernah mendengar, agar jantung sehat maka, konsumsilah makanan bergizi dan olahraga yang teratur.
Tapi didak sekedar hanya merubah pola hidup saja, sehingga
jantung menjadi sehat dan terhindar dari resiko. Ada beberapa minuman yang
dapat membantu menanggulangi resiko jantung, diantaranya sebagai berikut :
1. Kopi
Sepertina hal ini aneh, bukan?? Perlu anda ketahui bahwa kopi mengandung aktivitas ontioksidan yang labih tinggi dibandiingkan teh atau kakau. Neh, jika kopi di
konsumsi dengan takaran yang tepat dapat mengurangi resiko penyakit
kardiovaskular dan menghambat peradangan.
Pada studi yang pernnah dilakukan yaitu jangka pandang dan
bersekala besar yang melibatkan ± 83.000 orang wanita dimana pada
wanita setiap harinya minum kopi 2 cangkir/gelas mampu mengurangi resiko stroke
20 % daripada yang tidak mengkonsumsi kopi.
Saran : minumlah 2-4 cangkir setiap hari untuk kategori
moderat. Namun jika anda mengidap
insommia, kelelahan, dan gelisah, cukup minum 1 gelas saja.
2. Jus delima
Jus delima belakangan ini reputasinya melonjak drastis. Betapa
tidak, karena buah ini memiliki 3 kalilipat anti oksidan lebih tinggi dari buah
anggur. Menurut penelitian yang ada, dengan menkonsumsi jus buah delima secara
rutin dapet plak arteri yang menjadi
faktor pemicu penyakit jantung dan penurun kolesterol dan meningkatkan aliran
darah kejantung.
Saran: jangandicampur pemanis jika anda akan
mengonsumsi jus buah delima.
3. Anggur merah (red wine)
Banyak sekali senyawa yang terdapat pada anggur merah yang
berguna untuk kesehatan jantung, termasuk juga resveratrol. Resveratrol sendiri
dapat mencegah terbentuknya gumpalan darah yang berada didalam pembuluh darah
karena memiliki anti oksidan. Mengkonsumsi
anggur merah yang cukup, ternyata dapat meningkatkan kolersetol baik atau HDL.
Saran: untuk mengkonsumsi anggur merah, pria dan wanita
memiliki takaran berbeda. Untuk pria tidak lebih dari dua gelas perharinya dan
untuk wanita tidak lebih dari 1,5 gelas .
4. Teh hitam
Teh hitam merupakan hasil dari fermentasi dari daun teh yang
sudah dikerngkan. Cara ini bertujuan
untuk meningkatkan anti oksidan dengan cara merubah komposisi kimia yang
terdapat pada daun teh tersebut. Teh hitam berfungsi untuk memperbaiki fungsi
pembuluh darahm, mengurangi LDL, dan meningkatkan aliran darah pada arteri
koroner.
Saran : Sajikan teh dengan air panas, karena kandungan anti
oksidan akan tetap terjaga. Dan akan lebih baik jika teh diclupkan yang lama
karena manfaat fitokimia yang diperoleh semakin besar. Minumlah teh hitam
setiap hari secara rutin, maka anda dapat mengurangi resiko jantung.
5. Teh hijau
Sepertihalnya teh hitam, teh hujau juga mengandung anti
oksidan yang cukupp banyakm dimana sangat baik untuk kesehatan jantung. Yang menjadi
perbedaan paling utama adalah prosesnyam yaitu tidak difermentasi. Dalam sebuah
penelitian, dengan menkonsumsi teh hijau yang banyak dapat mencegah resiko
penyakit anteri koroner. Selain itu dapat mencegah stoke dan pembekuan darah.
Seperti pada teh hitam, ternyata teh hijau juga mempunyai kandungan antioksidan
yang sangat baik bagi jantung. Perbedaan utamanya terlatak pada teh hijau yang tidak
difermentasi. pada sebuah penelitain menyebutkan bahwa meminum teh hijau dalam
jumlah yang banyak dapat mencegah resiko penyakit arteri koroner. Ada banyak
penelitian yang menghubungkan konsumsi teh hijau dengan kolesterol rendah,
pencegahan pembekuan darah dan stroke.
Saran: Minumlah 1-3 cangkir setiap harinya.
6. Air
Dehidrasi atau kekurangan air pada tubuh merupakan salah
satu faktor pemicu resiko jantung koroner, selin itu ketika ada dehidrasi maka
darah akan menjadi lebih kental. Oleh karena itu hati anda akan mengeluarkan
enerki yang besar guna memompa darah keseluruh tubuh. Dehidrasi pun ternyata
juga menjadi pemicu darah tinggi atau hipertensi.
Saran: dokter atau
para ahli kesehatan merekomendasikan minum air setiap harinya 8 gelas. Namun tidak
menjadi patokan, karena kondisi dan setiap orang berbeda, yang jelas pada
intinya jagalah tubuh kita jangan samapi dehidrasi.