Home » » Mengenal Lebih Jauh tentang Leukemia

Mengenal Lebih Jauh tentang Leukemia

Mengenal Lebih Jauh tentang Leukemia;-Leukemia merupakan jenis kanker mematikan yang mempengaruhi jaringan pada getah bening dan sumsum tulang. Kemunculan kanker bermula pada tingkat sel, yang membentuk darah serta jaringan lainnya. Umumnya, sel-sel akan berkembang serta membelah diri guna membentuk sel-sel yang baru. Ketika sel-sel berumur semakin tua, ia akan mati untuk selanjutnya digantikan oleh sel-sel baru. Proses pembelahan sel ini terkadang berjalan menyimpang. Perkembangan sel-sel baru tersebut terus berlangsung meski tubuh tak lagi membutuhkannya, atau sel-sel lama tak mati sebagaimana seharusnya. Kejanggalan seperti ini disebut dengan leukemia, yakni kondisi dimana sumsum tulang memproduksi leukosit atau sel darah putih yang abnormal sehingga akhirnya mendesak keberadaan sel-sel lain.

Leukemia


Dokter maupun praktisi kesehatan tidak selalu dapat menjelaskan sebab mengapa seseorang mengidap leukemia, sementara orang lainnya dapat terhindar dari kondisi ini. Namun, yang pasti ada orang-orang dengan beberapa faktor risiko khusus yang kemungkinannya lebih besar untuk terkena leukemia. Dari penelitian sebelumnya diketahui bahwa mereka dengan intensitas paparan tinggi zat kimia industri (contohnya formaldehida dan benzena) dan radiasi mempunyai tingkat risiko lebih besar terkena leukemia.

Di samping itu, para pasien yang diberikan perawatan medis anti-kanker (semisal bahan-bahan alkilasi) bisa jadi terkena leukemia pada beberapa tahun ke depan. Mereka yang terserang virus leukemia sel-T manusia atau HTLV-I/Human T-cell leukemia virus- I rentan pula terhadap serangan penyakit ini. Beberapa faktor risiko lainnya meliputi orang dengan beberapa sifat genetika tertentu (contohnya down syndrome) atau kondisi kelainan darah khusus (misalnya sindroma myelodysplastic).

Gejala
Berdasarkan jumlah sel-sel abnormal serta lokasi sel-sel ini berada, penderita leukemia memiliki beberapa gejala umum seperti:
 Sering terjadinya infeksi
 Keluarnya keringat malam atau demam
 Sakit kepala
 Merasa letih atau lemah
 Nyeri pada persendian atau tulang
 Mudah lebam dan berdarah (gusi berdarah, bintik-bintik kecil berwarna merah pada bawah kulit, atau bercak keunguan pada kulit)
 Pembengkakan, khususnya di ketiak atau leher
 Rasa tak nyaman atau pembengkakan pada perut (akibat kondisi pembesaran limpa)
 Turunnya berat badan

Diagnosis
Bila anda memiliki hasil screening atau gejala yang mengarah pada penyakit leukemia, segera periksa ke dokter untuk mengetahui apakah kondisi tersebut muncul dari keberadaan kanker atau kondisi kesehatan lainnya. Segeralah melakukan tes darah serta prosedur diagnostik seperti berikut:
 Pemeriksaan fisik. Periksakanlah ke dokter terkait kondisi pembengkakan pada kelenjar getah bening, limpa, limfa, dan hati.
 Tes darah. Lakukan tes darah ke laboratorium guna memeriksa jumlah total sel-sel darah. Kondisi leukemia menyebabkan total sel darah putih naik drastis, sebaliknya jumlah hemoglobin dan trombosit pada sel darah merah jadi turun.
 Biopsi. Dokter selanjutnya akan mengambil sumsum tulang pada tulang pinggul maupun tulang besar yang lain. Kemudian ahli patologi memeriksa sampel tersebut melalui mikroskop guna mencari keberadaan sel-sel kanker. Metode ini disebut dengan biopsi, yakni cara terbaik guna mengetahui apakah terdapat sel-sel leukemia pada sumsum tulang.
 Sitogenetik. Laboratorium selanjutnya mengecek kromosom sel yang diperoleh dari sampel sumsum tulang, darah tepi, maupun kelenjar getah bening.
 Processus Spinosus. Menggunakan jarum tipis yang panjang, dokter secara perlahan akan mengambil sampel cairan cerebrospinal (yakni cairan yang ada di sumsum tulang belakang dan ruang otak). Prosedur ini biasanya berlangsung kira-kira selama 30 menit serta dilakukan dengan melibatkan anestesi lokal. Anda akan diminta berbaring beberapa jam sesudahnya, untuk menghindari pusing. Selanjutnya laboratorium akan mengecek cairan tersebut terkait adanya sel-sel leukemia maupun penyakit lainnya.
 X-ray pada dada. Terapi X-ray ini bisa menguak keberadaan penyakit pada dada.

Pengobatan yang ditawarkan

1)  Kemoterapi
Sebagian besar penderita leukemia memilih metode kemoterapi. Metode pengobatan kanker yang satu ini melibatkan obat-obatan untuk mematikan sel-sel leukemia. Dengan tergantung pada tipe leukemianya, pasien dapat memperoleh satu macam obat maupun kombinasi atas dua atau lebih obat.
Pasien leukemia dapat menjalani kemoterapi melalui berbagai cara:
-   Melalui suntikan secara langsung ke dalam pembuluh darah intravena
-   Melalui mulut
-   Melalui kateter
-   Melalui suntikan langsung pada cairan cerebrospinal

2)  Terapi biologi
Orang yang menderita penyakit leukemia jenis tertentu melakukan terapi biologi guna meningkatkan ketahanan alami tubuh atas serangan kanker. Pemberian terapi ini melalui suntikan ke dalam intravena (pembuluh darah balik). Untuk pasien penderita leukemia limfositik yang kronis, jenis terapi biologinya berupa antibodi monoklonal, dimana ini selanjutnya mengikatkan diri kepada sel-sel leukemia. Jenis terapi ini membantu sistem kekebalan dalam mematikan sel-sel leukemia dalam sumsum tulang dan darah. Sedangkan bagi penderita leukemia myeloid yang kronis, jenis terapi biologinya berupa bahan alami (interferon) guna memperlambat perkembangan sel-sel leukemia.

3) Terapi Radiasi (radioterapi)
Terapi ini melibatkan sinar dengan energi tinggi dalam mematikan sel-sel leukemia. Umumnya, sebuah mesin cukup besar akan memfokuskan radiasi pada otak, limpa, atau bagian tubuh yang lain dimana sel-sel leukemia menumpuk. Beberapa pasien ada yang memperoleh terapi radiasi di seluruh tubuhnya. (Iradiasi ke seluruh tubuh umumnya diberikan sebelum dilakukan transplantasi pada sumsum tulang).

4)   Stem Cell atau transplantasi sel induk
Beberapa penderita leukemia melakukan stem cell atau transplantasi sel induk. Jenis terapi ini memungkinkan pasien untuk diobati menggunakan radiasi, dosis obat tinggi, atau keduanya. Pemberian dosis tinggi tersebut akan mematikan sel-sel leukemia berikut sel-sel darah yang normal pada sumsum tulang. Selanjutnya, pasien mendapatkan stem cell / sel-sel induk sehat melalui sebuah tabung elastis yang terpasang pada pembuluh darah balik besar. Dari sel-sel induk hasil transplantasi tersebut, akan tumbuh sel-sel darah baru.


Demikianlah informasi seputar penyakit leukemia. Semoga dengan memahami informasi ini, kita semakin menghargai kesehatan dan pola hidup sehat.
Comments
0 Comments

0 komentar:

Posting Komentar

Artikel favorit

Recent Post no Thumbnail by Tutorial Blogspot
 
Support : Kesehatan | Tips Kesehatan Kita
Copyright © 2013. Tips Kesehatan Kita - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger